Seseorang dapat meninggalkan dunia dengan berbagai macam cara.
Kemungkinan pertama, misalnya, adalah diangkat hidup-hidup dalam tubuh kemuliaan. Dalam kasus ini, maka jiwa orang itu sudah demikian sesuai dengan Roh Bapa yang tinggal dalam manusia/ Penyesuai Pikiran (Thought Adjuster) yang mendiami dia, sehingga keduanya bersatu. Pada waktu itulah maka seketika tubuh jasmaninya musnah ditelan oleh 'api' dan orang itu naik dalam kemuliaan. Nabi Elia (Eliyas) mengalaminya dengan dilihat oleh Nabi Elisa, tubuhnya diangkat dalam kereta berapi, naik dan lenyap. Kisah-kisah kuno menceritakan mengenai para raja yang sudah lengser keprabon dan madeg pandhito, bertapa dan mencari kesempurnaan hidup, suatu kali akan 'mukswa' atau 'moksha', hilang seketika, naik ke sorga.
Yesus mengalami penyatuan antara Rohnya dan jiwanya waktu dibaptis di Sungai Yordan oleh Yahya (Yohanes) Pembaptis. Ini diceritakan dalam Paper 136 pasal 2. Hanya saja Yesus oleh kehendak Bapanya tidak langsung meninggalkan dunia, tetapi masih melanjutkan hidupnya di dunia untuk sementara waktu. Penyesuai Pikiran (Thought Adjuster) yang sudah bersatu dengan jiwa manusia akan menjadi Personalized Thought Adjuster.
Kemungkinan yang lebih umum adalah dengan cara mati atau meninggal biasa. Kematian dalam arti sempit adalah adalah berpisahnya nyawa keluar dari badan, dan badan berhenti berfungsi, tetapi sebetulnya tidak sesederhana itu.
Paper 112 pasal 3 menceritakan apa saja yang disebut kematian.
Ada 3 (tiga) macam kematian :
1. Kematian Rohani. Jika manusia akhirnya menolak keselamatan dan dia sudah dianggap tidak bisa lagi diperbaiki atau ditingkatkan secara rohani, maka orang itu dinyatakan mati secara rohani. Adjuster dan serafim yang bertugas melaporkan hal itu ke Uversa, kemudian setelah diverifikasi oleh Universal Censor, maka Adjuster diperintahkan untuk pergi dari orang itu. Walaupun Serafim yang bertugas mengawasi nasib orang itu masih menjaga, tetapi hidup orang itu hanyalah semata-mata proses fisik dan akal pikiran saja. Orang itu dalam pandangan kosmis sudah mati selama-lamanya.
Contoh yang mungkin, antara lain adalah orang gila yang sudah tidak bisa disembuhkan, orang yang mengikuti pemberontakan Lucifer dan tidak mau bertobat lagi, dan orang pikun yang sudah kehilangan ingatannya.
2. Kematian Intelektual atau Akal Budi (mind). Jika sirkuit pelayanan pendukung utama (higher adjutant ministry) seseorang rusak, misalnya karena kerusakan otak yang tidak bisa disembuhkan lagi, maka Thought Adjuster akan segera berangkat meninggalkan orang yang sudah tidak bisa berpikir ini. Orang ini sudah dihitung mati, namun jika sebelum kejadian itu orang itu masih berkehendak untuk selamat,, maka jiwanya masih bisa selamat.
3. Kematian Fisik (tubuh dan akal-budi). Jika akhirnya sinyal otak berhenti, maka itulah waktu Thought Adjuster akan mengucapkan selamat tinggal, dan pergi ke Divinington melalui Uversa. Dia datang tanpa pemberitahuan, demikian pula dia pergi.
Setelah kematian fisik maka tubuh kembali menjadi tanah darimana dia berasal. Namun demikian, ada dua faktor nonmateri yang masih bertahan :
1. Thought Adjuster, yang membawa transkrip memori orang itu, membawanya ke Divinington. Dia saat itu punya identitas, tapi tidak punya kepribadian (personality)
2. Jiwa manusia, yaitu formula identitas yang tadinya aktif berubah, namun kini statis. Orang yang mati ada dalam keadaan tidur, tidak ingat waktu. Jiwa ini masih disimpan oleh malaikat penjaga nasib (destiny guardian). Serafim ini memang sangat penting tugasnya.
Kemudian, apa yang terjadi pada Roh Penyesuai Pikiran (Thought Adjuster) setelah sampai di Divinington? Paper 112 pasal 4 menceritakan bahwa data memori yang dipegang oleh Adjuster kemudian dianalisis oleh Universal Censor, dan di-cross check dengan catatan dari malaikat serafim. Catatan ini kemudian dijadikan dasar untuk menentukan apakah manusia itu bisa langsung dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan (morontia, dunia setengah materi-setengah spiritual), atau harus menunggu sampai pengadilan akhir zaman.
Jika manusia itu ternyata diputuskan tidak dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan dan harus menunggu sampai akhir zaman, maka Thought Adjuster boleh memilih satu di antara beberapa tugas, antrara lain masuk kelompok vanished monitors, ikut program observasi lagi, ikut sekolah pelatihan di Divinington lagi, menjadi murid-pengamat, menjadi messenger untuk Personalized Adjuster, atau bertugas lagi ke dunia yang lain. Paper 112 asal 4 menjelaskannya agak detail.
Tetapi jika manusia tersebut dinilai lolos, maka akan keluarlah perintah dari Pengadilan Nebadon untuk membangkitkan orang itu dalam resurrection hall (ruang kebangkitan) yang berlokasi di satelit nomor satu ibukota Sistem Lokal. Jika manusia Bumi meninggal, dia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan di sub-sub satelit nomor satu ibukota Satania, yaitu Jerusem.
Dalam kasus itu Adjuster dari Divinington akan langsung menghadap Allah Bapa di Sorga, dan kemudian kembali ke Jerusem menemui manusia partnernya, untuk bersatu dengan jiwa manusia itu, selama-lamanya.
Diskusi lebih lanjut mengenai diri manusia dan survival dibahas dalam Paper 112 pasal 5.
Kita yang diselamatkan, akan bangkit dalam tubuh kemuliaan pada hari ke tiga. Seperti bangun dari tidur, tetapi menemukan dunia yang lebih baik. Perubahan fisik dan spiritual akan begitu besar, sehingga awalnya kita akan merasa bingung. Tidak semua yang lalu akan kita ingat, Thought Adjuster hanya mengingatkan apa yang berguna untuk karir kita mendatang di alam semesta. Namun ingatan mengenai keluarga dan hubungan dengan teman-teman akan kita ingat selamanya. Kita akan diberi libur sebentar agar kita bisa mencari informasi mengenai dunia baru itu, mengenai teman dan keluarga kita yang sudah mendahului kita.
Keterangan mengenai hal itu dapat Anda baca dalam Paper 45 mengenai Administrasi Sistem Lokal, dan Tujuh Mansion World, Paper 47 (Yesus menyebutkan mansion world ini dengan istilah 'di rumah Bapaku ada banyak tempat tinggal/ mansion'). Itulah jalur perjalanan pertama kita menuju Sorga setelah kita meninggalkan Bumi.
Satu hal yang menarik, adalah, Yesus telah membuktikan bahwa Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Setelah Dia meninggal di kayu salib dengan disaksikan oleh banyak orang, Dia hidup lagi pada hari ketiga dan berulang-ulang menunjukkan dirinya dalam wujud Tubuh Kemuliaan (Morontia). Cerita mengenai ini dapat dijumpai dalam bab-bab akhir Injil Matius, Lukas, Yohanes, dan juga dalam Buku Urantia Paper 190, 191, 192, dan 193. Cerita panjang penampakan-penampakan yang terjadi pada kurun waktu 40 hari ini menggenapi perkataannya bahwa ADA KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN dan YESUS TELAH MENUNJUKKAN JALANNYA.