AGAMA KRISTEN DAN AGAMA YESUS

Agama Kristen adalah agama yang diciptakan dari ajaran Yesus yang diterima para pengikutnya.

Agama Kristen adalah agama yang paling banyak mengalami persoalan dan pengalaman. Agama ini sudah mengalami Helenisasi (ajaran Yunani), kekafiran (Romawi dan bangsa barbar), sekularisasi abad modern, keduniawian di bawah Paus yang duniawi, institusionalisasi Gereja, pembusukan abad kegelapan yang penuh mistik, dekadensi akibat ajaran sesat; ‘pingsan’ secara moral pada abad pertengahan; hampir dimusnahkan pada masa Romawi; dan di bawah Islam;

Namun ternyata Agama Kristen masih bertahan, karena ajaran yang diajarkan Yesus ternyata memiliki sumberdaya dan kekuatan yang tidak bisa mati. Ajaran ini berturut-turut mengalami revitalisasi dan reformasi, sampai pada pada abad ke duapuluh oleh gerakan Injili, Pentakosta, dan Karismatik. Menghadapi tantangan masa depan, yaitu masa materialisme dan perkembangan ilmu pengetahuan, Agama Kristen akan menang. Ini pendapat buku Urantia paper 175 pasal 4 halaman 2075. Di halaman 2083 dikatakan bahwa agama ini yang terbaik dari semua agama yang ada.

Buku ilmiah sekuler, yaitu World Religion (Parrinder, Geoffrey, 1983) menyatakan hal yang sama, kesimpulan akhirnya berbunyi : Kekristenan telah mengalami dan menundukkan begitu banyak tantangan di sepanjang 20 abad sejarahnya. Disimpulkan, agama ini akan bertahan pula menghadapi arus modernisasi masa depan. Beberapa buku ilmiah yang lain mengenai perbandingan agama umumnya mengatakan hal yang serupa.

Agama Kristen yang ada sekarang sangat dipengaruhi oleh ajaran Petrus yang berasal dari pengalaman pribadinya dengan Yesus, dan ajaran Paulus yang berhasil dalam mendekati orang Yunani dan Romawi. Ajaran kristen dengan demikian sangat bersifat Barat (Occidental) yang mengutamakan akal. Sayang sekali agama kristen model barat ini kurang sesuai untuk diterapkan di Timur. Orang Timur mengutamakan perasaan dan pengalaman mistik.

Agama Kristen memiliki andil dalam lahirnya agama Islam. Walaupun Melchizedek berhasil menanamkan ajaran monoteisme di Timur, tetapi kurang berhasil di Arab. Orang Kristen Byzantium terlalu menindas dan kurang kasih (halaman 1051). Seandainya saja orang Kristen lebih berbaik hati, agama Islam tidak akan lahir.

Penulis Buku Urantia bercita-cita bahwa suatu kali agama kristen akan lebih direformasi sehingga akan kembali pada pengajaran yang asli dari Yesus. Yesus adalah pencipta dan penyelesai (finisher) dari iman kita.

Kita bisa mengkhotbahkan agama tentang Yesus, tetapi kita harus hisup menurut agama dari Yesus. Agama kristen sekarang ini menekankan pada agama tentang Yesus. Berikut ini adalah perbedaan dari agama kristen dan dan agama Yesus (paper 196 pasal 2, hal 2091).

 

AGAMA KRISTEN AGAMA YESUS
Pada hari Pentakosta, Petrus memproklamirkan sebuah agama mengenai Kristus yang bangkit dan dimuliakan, yang kemudian diubah oleh Paulus menjadi Agama Kristen, yang berisi pandangan teologis Paulus dan pengalaman pribadinya.

Perjanjian Baru adalah dokumen Kristen yang bagus, tetapi terlalu sedikit mengenai Yesus.

Injil kerajaan Allah didirikan di atas pengalaman pribadi Yesus.

Kehidupan Yesus menggambarkan suatu perkembangan kehidupan rohani, dari mulai bentuk keheranan primitif dan hormat manusiawi, sampai persekutuan pengalaman pribadinya dengan Allah Bapa, dan akhirnya sampai pada kesadaran akan kesatuan dengan Bapanya, status keilahian.

Ajaran Paulus menekankan bahwa Yesus yang ilahi, tetapi lupa melihat bahwa Yesus adalah juga manusia biasa, Agama kristen menjadikan Yesus yang ilahi adalah obyek penyembahan. Yesus mendirikan agama mengenai pengalaman pribadi dalam melakukan kehendak Allah dan melayani persaudaraan umat manusia.

Dua konsep tersebut, dari Yesus dan Paulus adalah keduanya benar. Dan karena keilahian dan kemanusiaan Yesus tidak bisa dipisahkan, maka dua ajaran itu juga harus berimbang.

 

Yesus adalah manusia DAN ilahi (human and divine), tidak bisa dilihat hanya dari satu segi. Dia memiliki kedua sifat itu, utuh dalam satu pribadi.

Dalam pandangan agama, Yesus bisa dikatakan seorang sufi, clergy, guru spiritual, wali, imam, syekh; yang telah berhasil sebagai karyawan, tukang kayu dan pengusaha mebel, inovator, penulis profesional dan pada babak terakhir hidupnya di Bumi, Dia menjadi guru independen, yang di dunia sering dikenal sebagai pendiri sebuah aliran tarekat.

Hanya saja Dia tidak menikah, karena memang dilarang sesuai peraturan inkarnasi Paradise Creator Son yang telah ditetapkan dari Sonarington. Bukankah Michael Christ sudah memiliki pasangan, yaitu Holy Spirit?

Sebaliknya kita manusia diperintahkan untuk berkembang-biak melalui perkawinan.

Dia memberi contoh, bahwa manusia biasa seperti kita BISA mencapai kondisi seperti itu : manusia dan ilahi.

Semua orang akan mendapat inspirasi dari kehidupan Yesus yang sempurna.

Dia mengajarkan agar manusia merasa bahagia di bumi (feel at home). Yesus membebaskan manusia dari perbudakan tabu (pantangan), dan bumi pada dasarnya tidak jahat. Dia mencapai hidup ideal dalam dunia realistis. Jika Paulus agak pesimis melihat umat manusia, maka Yesus tidak pesimis. Yesus melihat manusia sebagai anak Allah dan melihat potensi hidup kekal yang luar biasa. Dia melihat manusia secara positif. Dia melihat manusia itu lemah, bukannya jahat. Tidak peduli apapun status kita, kita adalah anak-anak Allah dan saudara-Nya.

Yesus mengajar agar manusia menghargai diri sendiri. Yesus menghargai kita sehingga Dia yang ilahi bersedia bersusah payah melayani kita.

Yesus datang ke bumi menjalankan missi keagamaan. Dia tidak menawarkan suatu sistem atau metode politik, sosial, ekonomi, atau budaya. Agama adalah pengalaman pribadi yang eksklusif. Kemajuan dunia bagaimanapun tidak akan dapat melampaui persaudaraan manusia dalam Yesus yang didasarkan pada Allah sebagai Bapa.

Jika ingin melihat kehidupan Yesus secara rinci, bisa dilihat pada Part 4. Life and Teachings of Jesus.