BAB VI. ESKATOLOGI

Tesis MA - Asian Religion, oleh Ir. Nugroho Widi, MM, MA

A. AJARAN YESUS TENTANG ESKATOLOGI

Tulisan ini berusaha membahas eskatologi terutama hanya dari ajaran Yesus saja. Yesus mengajarkan bahwa Dia akan bangkit kembali dari antara orang mati (Mrk 9:9, dst). Dia juga mengajarkan bahwa pada akhirnya semua akan bertekuk lutut di hadapan-Nya. Kemenangannya sudah menjadi realitas (Luk 10:17-22; Mat 11:27; 28:18-20, dst.). Tetapi murid-muridnya masih harus menghadapi banyak ujian dan penderitaan (Mat 10:16-23; Mrk 13:5-13; Yoh 16:33; Luk 21:12-25, dll).

Yesus mengajarkan tentang kuasa Allah yang akan terjadi pada waktu kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya (Mat 27:45; Mrk 15:33; Luk 23:44; Mat 28:1-10; Luk 24 dan sebagainya). Dia akan mengutus Roh Kebenaran (Yoh 16:7-22; Kisah 2:1-36), dan pendirian gereja-Nya yang tidak bisa dimusnahkan (digenapi dalam Kis 2:37-47 dan seterusnya), demikian pula adanya hukuman atas Yerusalem dan bangsa Yahudi (Mrk 12:9; 13:2, 14-23; Mat 21:43, 44; 23:27-39; 24:1-25; Luk 19:41-44; 21:5-6, dsb) dan dalam segalanya itu Kerajaan Allah dinyatakan. Yerusalem dimusnahkan pada tahun 70 M, dan terjadi diaspora.

Yesus sering menunjuk jauh ke masa depan. Kerajaan Allah akan datang dalam kemuliaan sempurna, dan kedaulatan pemerintahan Bapa akan dinyatakan dalam Anak meliputi alam semesta dan setiap aspek kehidupan (Mat 24:29-31; 25:31-34; Mrk 13:24-27; Luk 21:25-27; Yoh 5:28-29; 6:44; 14:2-3).

Salah satu janji Yesus yang penting adalah bahwa Dia akan datang kembali ke bumi pada suatu masa nanti (Yohanes 14:3; Matius 24:27,36; Markus 13:26; Lukas 21:27; Wahyu 3:11; 22:7-20). Berita kedatangan-Nya yang kedua tersebar dalam banyak bagian Alkitab. Daniel (Dan 7:13,14) telah menubuatkan hal itu, demikian pula Zakharia (Zakharia 14:4), Yesaya dan Yehezkiel (Yesaya 45:23, Yehezkiel 21:25-27). Kedatangan Tuhan merupakan berita penting yang diwartakan para murid Yesus, karena dimuat sebanyak 318 kali dalam Perjanjian Baru. Kedatangannya yang kedua adalah dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya, dan semua orang akan bertekuk lutut (Mat 19:28; 25:31; Wahyu 14:14; 15:4, dsb.).

Untuk menghadapi saat itu, Yesus memberi pesan khusus agar para murid berjaga-jaga, setia, tinggal tetap dalam Kristus (Matius 24:44-46; Lukas 21:34-36). Tanggal dan harinya tidak ada orang yang tahu, bahkan tidak disangka-sangka, karena semua orang sedang sibuk dengan urusan dan kesenangan masing-masing (Mat 24:36-44, Markus 13:32, Lukas 17:26-30). Akan terjadi masa yang sukar, banyak orang murtad, berpaling pada roh-roh penyesat dan ajaran setan, sehingga sukar mendapati orang yang masih beriman (Lukas 18:8; II Tim 3:1-5) . Tuhan menjanjikan berkat besar bagi mereka setia menantikan kedatangan-Nya (Lukas 12:35-37).

 

B. ESKATOLOGI ISLAM

Eskatologi Islam artinya adalah doktrin tentang "hari akhir" yang terbagi dua hal pokok: Zaman akhir sebelum berakhir segala wujud, dan kehidupan Hari Akhir. Menurut keterangan Islam, zaman akhir ditandai dengan naiknya tokoh Juz wa Ma’juz (Gog and Magog), Imam Mahdi, Dajjal, dan Isa (Yesus).

Masa Kegelapan : Juz wa Ma’juz

Bukan hanya dalam eskatologi Kristen dikenal Gog dan Magog. Akhir zaman ditandai dengan munculnya Juz wa Ma’juz. Istilah Juz wa Ma’juz (Gog dan Magog) oleh bangsa Arab ditafsirkan secara simbolik sebagai "lidah api" dan "gelombang air". Istilah ini adalah sebagai simbol pelanggaran, kehancuran dan kegaduhan. Menurut surat al-Kahfi (18-93) dinyatakan bahwa Juz wa Ma’juz, sebagai kekuatan perusak, yang kemudian berhasil ditundukkan oleh Zul Qarnain (yang secara umum dipahami sebagai Iskandar Agung) yang membuat benteng besi dan baja di sebuah teluk untuk menahannya atas izin Tuhan. Benteng ini, menurut mitos yang didasarkan hikayat para pedagang-pelancong, merupakan bagian dari "Tembok China", namun benteng tersebut lebih tepat diartikan dengan "hukum-hukum Tuhan" (syari’ah). Pada zaman akhir, suatu kekacauan akan meruntuhkan "dinding-dinding syari’ah, sehingga dunia diliputi "kegelapan" (ketersesatan). Dengan demikian Islam cenderung menafsirkan Gog dan Magog ini secara simbolik saja.

Tanda-tanda Akhir Zaman

Mengenai tanda-tanda zaman Akhir, Nabi Muhammad bersabda: "Sekelompok masyarakat tidak mau berjuang menegakkan kebenaran sampai datangnya Dajjal, dan: "Islam datang sebagai sesuatu yang asing dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang diasingkan". Keteragan tentang tanda-tanda Akhir Zaman yang lain : Budak-budak wanita menyerahkan anak yang dilahirkannya kepada nyonya-nyonya rumah (kalangan bawahan akan menjadi penguasa, sementara kalangan atasan menggantikan kalangan bawahan beserta kebiasaan mereka); orang-orang yang tidak beralas kaki dan orang-orang miskin membangun gedung-gedung tinggi menjulang".

Tanda-tanda akhir zaman yang lain dicatat dalam Sahih Muslim, diantaranya munculnya Dajjal, matahari terbit dari barat, turunnya Yesus, Gog dan Magog, tanah longsor di tiga tempat :

Hudhayfah ibn Usayd Ghifari

SAHIH MUSLIM 6931

Allah's Apostle (peace_be_upon_him) came to us all of a sudden as we were (busy in a discussion) He said: What do you discuss about? (the Companions) said: We are discussing about the Last Hour.

Thereupon he said: It will not come until you see ten signs before and (in this connection) he made a mention of the smoke, Dajjal, the beast, the rising of the sun from the west, the descent of Jesus son of Mary (Allah be pleased with him), The Gog and Magog, and landslides in three places, one in the east, one in the west and one in Arabia at the end of which fire would burn forth from the Yemen, and would drive people to the place of their assembly.

Berikut ini adalah cerita mengenai akhir zaman dari Hadis, di mana tandanya akan ada pasukan Romawi mendarat di al-A’maq atau di Dabiq, Yesus akan turun dan memimpin doa, kemudian musuh Allah akan dimusnahkan.

AbuHurayrah

SAHIH MUSLIM 6924

Allah's Apostle (peace_be_upon_him) said: The Last Hour will not come until the Romans land at al-A'maq or in Dabiq. An army consisting of the best (soldiers) of the people on Earth at that time will come from Medina (to oppose them).

When they arrange themselves in ranks, the Romans will say: Do not stand between us and those (Muslims) who took prisoners from among us. Let us fight them. The Muslims will say: Nay, by Allah, we shall never turn aside from you and from our brethren so that you may fight them.

They will then fight and a third (part) of the army, whom Allah will never forgive, will run away. A third (part of the army), which will be constituted of excellent martyrs in Allah's eyes, would be killed. The third who will never be put on trial will win and they will be the conquerors of Constantinople.

As they are busy in distributing the spoils of war (amongst themselves) after hanging their swords by the olive trees, Satan will cry: The Dajjal has taken your place among your families. They will then come out, but it will be of no avail. When they reach Syria, he will come out while they are still preparing themselves for battle, drawing up the ranks.

Certainly, the time of prayer will come and then Jesus (peace_be_upon_him), son of Mary, descend and will lead them in prayer. When the enemy of Allah see him, it will (disappear) just as salt dissolves in water and if he (Jesus) were not to confront them at all, even then it would dissolve completely. Allah would kill them by his hand and he would show them their blood on his lance (the lance of Jesus Christ).

 

Imam Mahdi

Setelah itu akan muncul kekuatan bandingan, atau suatu perjuangan mempertahankan cahaya spiritual dan integritas kebenaran, yakni menjelang berakhirnya zaman. Masa ini adalah zaman kekuasaan Imam Mahdi (Pembawa petunjuk kebenaran). Sekalipun doktrin ini tidak dapat dirujukkan secara persis terhadap keterangan Nabi Muhammad, kisah ini mungkin berasal dari gerakan syi’ah abad ke-7. Bahkan sebuah versi al-Mahdi (yang berbeda dengan keterangan syi’ah yang menganggapnya bagian dari doktrin Imamiyah) juga berkembang luas di kalangan sunni sebagai bagian dari rangkaian kepercayaan.

Dalam hadis, Nabi Muhammad bersabda: "al-Mahdi adalah keturunanku, ia beralis mata tebal dan berhidung mancung (seperti paruh rajawali)". Keterangan ini dapat dipahami bahwa al-Mahdi mirip dengan nabi, sekalipun yang diungkapkan adalah aspek fisik, namun dapat dimungkin terdapat kemiripan dalam hal karakter. Ia berhasil menegakkan keadilan, dan kebenaran, juga berhasil menegakkan sebuah pusat kekuasaan. Tegaknya keadilan pada masa al-Mahdi juga mengakibatkan tegaknya norma-norma spiritual, yang dikenal di kalangan bangsa Timur jauh sebagai "Tao", dan di kalangan umat Hindu dikenal sebagai "darma". Masa pemerintahan al-Mahdi ini sering dianggap memiliki dimensi di luar dunia dan sekaligus berdimensi keduniaan. Akibatnya terdapat sejumlah tokoh politik yang mengklaim sebagai al-Mahdi secara silih berganti. Dengan demikian sangat dimungkinkan bahwa dimensi pemerintahan al-Mahdi "bukan sebagai pemerintahan dunia", melainkan kedatangannya pada akhir zaman lebih tepat dipahami dalam konteks kebatinan, serasi dengan pernyataan Yesus sendiri: "kerajaan Tuhan berada dalam kamu sekalian". Cerita tentang Imam Mahdi banyak dijumpai dalam dunia Islam, dimana banyak orang mengaku sebagai Imam Mahdi:

Al-Mahdi (lit. "orang tertunjuki"). Suatu figur yang diyakini oleh sebagian mukminin akan muncul pada akhir zaman untuk menegakkan kebenaran secara cepat sebelum berakhir kehidupan dunia ini, Yawm al-Din. Doktrin ini, yang dinyatakandalam beberapa literatur hadis masa awal, agaknya berasal dari kalangan Kaysaniyyah yang mengikuti Muhammad Ibn Hanafiyyah, seorang putra Ali dari seorang istri dari suku Hanafi. Muhammad Ibn al-Hanafiyyah tidak berhasil dalam upaya menentang tirani Umayyah. Setelah kematiannya, pengikutnya menegaskan bahwa pemimpinnya menghilang di pegunungan Rawda menuju kepersembunyian, dan bahwasanya ia akan kembali ke dunia untuk menegakkan kebenaran.

Jika hadis mengenai al-Mahdi benar-benar berkembang bersamaan waktu dengan perkembangan gerakan tersebut, agaknya memang seperti ini, maka perkembangan doktrin al-Mahdi pada masa-masa belakangan adalah disebabkan karena perkembangan gerakan politik dan keagamaan syi’ah duabelas. Dalam pada itu, teolog sunni dan syi’ah keduanya mempercayai sebagai kemungkinan yang masuk akal sebagai refleksi dari "zaman keemasan" Islam yang berlangsung dalam sejarah sebelum akhir zaman. Berdasarkan analogi, ibarat terbenamnya matahari yang memancarkan rona tiruan terhadap fajar. Atau mungkin doktrin al-Mahdi ini bentuk bayangan dari kehadiran Yesus yang kedua, sebagaimana disebutkan di dalam al-Qur’an. Pada masa pemerintahan khalifah Umayyah yang tersalih, yakni Umar ibn Abdul Aziz (w. 101/720) seorang sejarahwan menyatakan bahwa: seorang laki-laki bertanya kepada Thaus: "adakah Umar merupakan al-Mahdi?". Jawab Thaus: "Ia merupakan Mahdi tetapi bukan al-Mahdi." Aneka ragam Hadis mengenai al-Mahdi, yang agaknya digunakan untuk mendukung kepentingan politik, menyatakan bahwa ia merupakan keturunan Nabi Muhammad dan juga bernama Muhammad. Namun terdapat hadis lain yang digunakan untuk menyangkal Hadis pro al-Mahdi yang ada hanyalah "Isa Putra Maryam", agaknya kandungan dari Hadis ini lebih mendekati kebenaran.

Sekalipun tidak ada jalan untuk menolak kemungkinan adanya al-Mahdi, sedang beberapa tokoh mengakui ide tersebut, nmaun ummat muslim secara umum menyakini kebenaran al-Mahdi lantaran persepsi mereka terhadap kembalinya Isa ke dunia pada akhir zaman, dan bahwa al-Mahdi sedang beristirahat dalam kegelapan siklus cosmis. Dalam antisipasi yang demikian, maka dinyatakan bahwa masa pemerintahan al-Mahdi yang berlangsung samapai akhir dunia mencerminkan kesucian peranan seorang nabi, sehingga ia akan menyatukan sejumlah mazhab dan sekte yang ada; Pemerintahan al-Mahdi akan berakhir sebelum kedatangan Dajjal (anti-christ). Dan ketika Dajjal berhasil mengelabui dan menyesatkan pengikutnya Isa akan kembali ke dunia untuk menghancurkan kekuatan Dajjal menjelang berakhir kehidupan kosmis ini.

Jadi keyakinan mengenai al-Mahdi berkembang secara umum di kalangan muslim, baik syi’ah maupun sunni. Syi’ah duabelas mengidentifikasikan al-Mahdi sebagai Imam kedua belas, yang diberi gelar al-Muntazhar (yang ditunggu), ia adalah "sang Imam Tersembunyi". Sejumlah sekte kecil syi’ah lainnya memiliki ragam penafsiran yang khas mengenai al-Mahdi ini.

Sejumlah praduga dan kisah-kisah mengenai al-Mahdi berlimpahan banyaknya; tempat-tempat di mana ia akan memunculkan dirinya disebut secara berkali-kali, sedang tanda-tanda kedatangannya disebutkan satu demi satu. Jika pemerintahan al-Mahdi dipahami secara sisi batin atau di dalam spiritual seseorang, maka hal ini juga telah ditafsirkan secara lahiriah dan bersifat temporal, sebagai sebuah kekhalifahan baru yang bersifat universal. Sejumlah pimpinan politik telah memperdayakan keyakinan ini untuk mengamankan kehancuran politik mereka, dan mengklaim pimpinan terakhir sebagai al-Mahdi. Ibn Tumart (w. 470-525/1077-1130) dari dinasti Almohads (al-Murabithun), dan al-Mahdi di Sudan yang bernama Muhammad ibn Ahmad ibn Abdullah (w. 1259-1303/ 1843-1885), merupakan contoh historis, bahkan termasuk tokoh-tokoh kontemporer yang tidak mengalami keberuntungan.

Dajjal

Kemudian pada zaman Mahdi itu akan muncul al-Masih al-Dajjal. Keterangan mengenai tokoh ini paling banyak dijumpai dalam Hadis. Sebagain besar dari istilah al-Masih dalam Hadis adalah berhubungan dengan Dajjal.

Pada Zaman al-Mahdi itulah akan muncul al-Masih al-Dajjal (lit. "pembohong yang sekaligus sebagai perusak"). Kata "masih" (messi’ah) dengan huruf akhir ha’ dalam tulisan arab (yang berarti suatu keadaan yang mengubah kebenaran spiritual menjadi ketersesatan) diubah menjadi "al-Masikh" (perusak), dan dengan menggunakan istilah ini pula, beberapa sufi besar disebut sebagai "pembohong besar".

Dajjal (pembohong) akan muncul ketika dunia ini sedang dalam kekacauan terparah, sehingga tidak dapat dibedakan antara kebenaran spiritual dan ketersesatan, sehingga ia tidak tampak sebagai suatu kebohongan. Dajjal, menurut terminologi tradisional Timur Jauh, menjanjikan "upaya untuk menghindarkan alam ini dari kerusakan", namun sebaliknya ia sendiri merupakan inkarnasi kekacauan, kekafiran, dan pemutarbalik kebenaran. Singkat kata, ia adalah peleceh spiritual.

Untuk memudahkan pemahaman terhadap perbuatan Dajjal secara tepat, agaknya perlu dibedakan antara bidang psikhis dan spiritual, sehingga tidak dikacaukan dengan dunia material. Dimensi Psikhis atau dunia yang samar adalah menyerupai aspek spiritual atau supraformal dan menyerupai sesuatu yang prinsip. Misalnya, Malaikat hidup di alam spiritual, namun untuk menggambarkannya sebagai dunia fisik, ia mestilah diwujudkan dalam bentuk yang samar (tidak kentara). Magic (sihir) atau kegiatan manipulasi yang samar dapat dikacaukan dengan mu’jizat lantaran keduanya menimbulkan perubahandalam bentuk spiritual. Masalah ini, dan juga masalah infra-human dan sublimitas (dari keterpaksaan menjadi kebebasan, dari ketidaksadaran menjadi kesadaran penuh, dan dari kekacauan menjadi keteraturan) merupakan harapan yang dijadikan sebagai tipu daya Dajjal. Ia memecah belah manusia. Namun, hal demikian ini hanya mungkin terjadi jika ego kita secara diam-diam telah hilang. Sekalipun sadar akan kematiannya sendiri, namun ego tidak akan menyerah kepada "pribadinya" yang tidak pernah mati dan akan berpegang teguh terhadap apa yang tercermin dari pribadinya. Jadi kekuasaan Dajjal merupakan kerajaan Ego.

Salah satu identitas yang penting dalam penggambaran dajjal adalah bahwa ia hanya memiliki sebuah mata. Dengan sebuah mata ia tidak akan mampu merasakan suatu kedalaman atau suatu jarak, demikian pula ia tidak mampu menangkap keterkaitan hubungan beberapa obyek penglihatan, dan juga tidak mampu menangkap realitas yang mereka tampilkan: Melihat suatu kenyataan tanpa menangkap maknanya. Lebih-lebih ia tidak dapat memahami bagian terdalam suatu keagungan: Dajjal mereduksi keabadian menjadi kesementaraan. Ia berusaha menyembuhkan si sakit melalui pelanggaran norma atau dengan cara-cara dosa. Ia akan berhasil menarik sejumlah pengikut melalui kemampuannya menciptakan keajaiban.

 

Yesus

Setelah Dajjal, kemudian Isa (Yesus) akan datang secara tiba-tiba yang melancarkan pembinaan ketertiban dunia secara besar-besaran, pembukaan pintu syurga dan nereka, dan mengadakan pemeriksaan jiwa manusia. Dalam riwayat Hadis dikatakan Yesus akan segera datang, dan menjadi hakim yang adil sesuai hukum Qur’an, bukan hukum Injil.

AbuHurayrah

SAHIH AL-BUKHARI 4.657

Allah's Messenger (peace_be_upon_him) said, "By Him in Whose Hands my soul is, surely (Jesus,) the son of Mary will soon descend amongst you and will judge mankind justly by the law of the Qur'an (as a Just Ruler); he will break the Cross and kill the pigs and there will be no Jizyah (i.e. taxation taken from non-Muslims). Money will be in abundance so that nobody will accept it, and a single prostration to Allah (in prayer) will be better than the whole world and whatever is in it." AbuHurayrah added: "If you wish, you can recite (this Verse of the Holy Book): 'And there is none of the people of the Scriptures (Jews and Christians) But must believe in him (i.e. Jesus as an Apostle of Allah and a human being) before his death: And on the Day of Judgement He will be a witness against them.' (4:159)

AbuHurayrah

ABU DAWUD 4310

The Prophet (peace_be_upon_him) said: There is no prophet between me and him, that is, Jesus (peace_be_upon_him). He will descent (to the earth). When you see him, recognise him: a man of medium height, reddish fair, wearing two light yellow garments, looking as if drops were falling down from his head though it will not be wet. He will fight the people for the cause of Islam. He will break the cross, kill swine, and abolish jizyah. Allah will perish all religions except Islam. He will destroy the Antichrist and will live on the earth for forty years and then he will die. The Muslims will pray over him.

AbuHurayrah

SAHIH AL-BUKHARI 4.658

Allah's Messenger (peace_be_upon_him) said, "How will you be when the son of Mary (i.e. Jesus) descends amongst you, and he will judge people by the Law of the Qur'an and not by the law of Gospel.

 

Jabir ibn Abdullah

SAHIH MUSLIM 0293

I heard the Messenger of Allah (peace_be_upon_him) say: A section of my people will not cease fighting for the Truth and will prevail till the Day of Resurrection. He said: Jesus son of Mary would then descend and their (Muslims') commander would invite him to come and lead them in prayer, but he would say: No, some amongst you are commanders over some (amongst you). This is the honour from Allah for this Ummah.

 

Al-Qur’an dan Hadis menyatakan bahwa zaman akhir adalah masa yang mencekam dan periode kekacauan. Namun dipercaya bahwa pada saatnya nanti zaman itu berakhir, maka akan mulailah sebuah zaman baru yang merupakan suatu zaman keemasan.

 

Berikut ini adalah kutipan Sahih Muslim menceritakan secara agak lengkap tentang apa yang akan terjadi, dimana terjadi hari yang sangat mengerikan karena 999 dari 1000 orang akan masuk api neraka:

 

Abdullah ibn Amr

SAHIH MUSLIM 7023

Someone came to him and said: What is this hadith that you narrate that the Last Hour will come at a certain time? Thereupon he said: Hallowed be Allah, there is no god but Allah (or words to the same effect). I have decided that I shall not narrate anything to anyone now. I have only said that you will see after some time an important event: that the (sacred) House (Ka'bah) will be burnt and it definitely happen.

He then reported that Allah's Messenger (peace_be_upon_him) said: The Dajjal will appear in my Ummah and he will stay (in the world) for forty--I cannot say whether he meant forty days, forty months or forty years. Allah will then send Jesus, son of Mary, who will resemble Urwah ibn Mas'ud. He (Jesus Christ) will chase him and kill him. Then people will live for seven years, during which time there will be no rancour between any two persons. After that Allah will send a cold wind from the direction of Syria. None will survive on Earth, having a speck of good in him or faith in him: he will die. Even if some among you were to enter the innermost part of the mountain, this wind would reach that place also and cause your death.

I heard Allah's Apostle (peace_be_upon_him) as saying: Only the wicked people will survive and they will be as careless as birds with the characteristics of beasts. They will never appreciate good nor condemn evil. Then Satan will come to them, in human form, and would say: Don't you respond? They will say: What do you order us to do? He will command them to worship the idols but, in spite of this, they will have an abundance of sustenance and lead comfortable lives. Then the trumpet will be blown and he who hears it will bend his neck to one side and raise it from the other side. The first one to hear that trumpet will be the person who is busy in setting right the cistern meant for supplying water to the camels. He will faint and the other people will also faint. Then Allah will send or He will cause to be sent rain which will be like dew and there will grow out of it the bodies of people.

Then the second trumpet will be blown and they will stand up and begin to look (around). Then it will be said: O people, go to your Lord. They will be made to stand there and they will be questioned. Then it will be said: Bring out a group (of them) for the Hell-Fire. It will be asked: How much? It will be said: Nine hundred and ninety-nine out of one thousand for the Hell-Fire. That will be the day that will make the children old because of its terror and that will be the day about which it has been said: "On the day when the shank will be uncovered".

 

Hari Kebangkitan atau Hari Penghakiman

Islam mengenal banyak ajaran tentang Akhir Zaman, yang sering disebut Hari Kebangkitan atau Hari Penghakiman. Keduanya mengacu pada peristiwa yang sama yaitu akhir zaman. Istilah Hari Kebangkitan dan atau Hari Penghakiman muncul tidak kurang dari 157 kali dalam Al-Qur’an. Ajaran tentang peristiwa ini tidak sistematis dituliskan, dan cerita yang lebih lengkap tentang Hari ini dapat dibaca dalam hadis.

Mengenai Hari Kebangkitan, cerita dari Sahih Bukhari mengatakan bahwa orang akan minta syafaat, dan mereka akan datang berturut-turut kepada Adam, kemudian Abraham, Musa, dan Yesus, tetapi mereka tidak mau memberikan doa syafaat, kemudian Yesus menyarankan agar orang-orang datang kepada Muhammad, yang syafaatnya diterima Allah. Cerita ini dimuat berulang kali dengan beberapa perbedaan dan perubahan dalam Sahih Bukhari 9.507, Sahih Muslim 0380, dan beberapa bagian lain.

AbuHurayrah

SAHIH AL-BUKHARI 6.236

Some (cooked) meat was brought to Allah's Messenger (peace_be_upon_him) and the meat of a foreleg was presented to him as he used to like it. He ate a morsel of it and said, "I shall be the chief of all the people on the Day of Resurrection. Do you know the reason for it?

Allah will gather all the human beings of early generations as well as late generations on one plain so that the announcer will be able to make them all hear his voice and the observer will be able to see all of them. The sun will come so close to the people that they will suffer such distress and trouble as they will not be able to bear or stand. Then the people will say, 'Don't you see what state you have reached? Won't you look for someone who can intercede for you with your Lord?'

Some people will say to some others, 'Go to Adam.' So they will go to Adam and say to him, 'You are the father of mankind; Allah created you with His Own Hand and breathed into you His Spirit (meaning the spirit which he created for you); and ordered the angels to prostrate before you. So (please) intercede for us with your Lord. Don't you see in what state we are? Don't you see what condition we have reached?'

Adam will say, 'Today my Lord is angry as He has never been before, nor will ever be thereafter. He forbade me (to eat of the fruit of) the tree but I disobeyed Him. Myself! Myself! Myself! (I have more need for intercession). Go to someone else; go to Noah.'

So they will go to Noah and say (to him), 'O Noah! You are the first (of Allah's Messengers) to the people of the Earth, and Allah has called you a thankful slave; please intercede for us with your Lord. Don't you see in what state we are?' He will say.' Today my Lord is angry as He has never been nor will ever be thereafter. I had (in the world) the right to make one definitely accepted invocation, and I made it against my nation. Myself! Myself! Myself! Go to someone else: go to Abraham.'

They will go to Abraham and say, 'O Abraham! You are Allah's Messenger and His Khalil from among the people of the Earth; so please intercede for us with your Lord. Don't you see in what state we are?' He will say to them, 'My Lord today is angry as He has never been before, nor will ever be thereafter. I had told three lies (AbuHayyan (the sub-narrator) mentioned them in the Hadith Myself! Myself! Myself! Go to someone else; go to Moses.'

The people will then go to Moses and say, 'O Moses! You are Allah's Messenger and Allah gave you superiority over the others with this message and with His direct speech to you; (please) intercede for us with your Lord. Don't you see in what state we are?' Moses will say, 'My Lord today is angry as He has never been before, nor will thereafter. I killed a person whom I had not been ordered to kill. Myself! Myself! Myself Go to someone else; go to Jesus.'

So they will go to Jesus and say, 'O Jesus! You are Allah's Messenger and His Word which He sent to Mary, and a superior soul created by Him, and you talked to the people while still young in the cradle. Please intercede for us with your Lord. Don't you see in what state we are?' Jesus will say. My Lord today is angry as He has never been before nor will never be thereafter.' Jesus will not mention any sin, but will say, 'Myself! Myself! Myself! Go to someone else; go to Muhammad.'

So they will come to me and say, 'O Muhammad! You are Allah's Messenger and the last of the Prophets, and Allah forgave your early and late sins. (Please) intercede for us with your Lord. Don't you see in what state we are?"

The Prophet (peace_be_upon_him) added, "Then I shall go beneath Allah's Throne and fall in prostration before my Lord. Then Allah will guide me to such praises and glorifications to Him as He has never guided anybody else before me. Then it will be said, "O Muhammad! Raise your head. Ask, and it will be granted. Intercede! It (your intercession) will be accepted.' So I shall raise my head and say, 'My followers, O my Lord! My followers, O my Lord!. It will be said, 'O Muhammad! Let those of your followers, who have no accounts, enter through such of the gates of Paradise as lies on the right; and they will share the other gates with the people."

The Prophet (peace_be_upon_him) said further, "By Him in Whose Hand my soul is, the distance between every two gateposts of Paradise is like the distance between Makkah and Busrah (in Sha'm)."

 

Pendoa Syafaat pada Hari Kiamat

Muhammad mengaku bahwa dirinya adalah pendoa syafaat yang pertama pada hari kiamat. Selain itu Yesus diakui sebagai firman dan roh Allah.

Abdullah ibn Abbas

MISHKAT AL-MASABIH 5762

When some of the companions of Allah's Messenger (peace_be_upon_him) were sitting he came out, and when he came near them he heard them discussing. One of them said Allah had taken Abraham as a friend, another said He spoke direct to Moses, another said Jesus was Allah's word and spirit, and another said Allah chose Adam.

Allah's Messenger (peace_be_upon_him) then came out to them and said, "I have heard what you said, and you wonder that Abraham was Allah's friend, as indeed he was; that Moses was Allah's confidant, as indeed he was; that Jesus was His spirit and word, as indeed he was; and that Adam was chosen by Allah, as indeed he was.

I am the one whom Allah loves, and this is no boast. On the Day of Resurrection I shall be the bearer of the banner of praise under which will be Adam and the others, and this is no boast. I shall be the first intercessor and the first whose intercession is accepted on the Day of Resurrection, and this is no boast.

I shall be the first to rattle the knocker of Paradise, and Allah will open for me and bring me into it accompanied by the poor ones among the believers, and this is no boast. I shall be the most honourable in Allah's estimation among those of earliest and latest times, and this is no boast."

Tirmidhi and Darimi transmitted it.

 

Namun demikian, jika coba diurutkan secara sistematis, maka cerita tentang akhir zaman dalam Islam menghasilkan banyak sekali penafsiran. Cerita mana yang bisa dipertanggung-jawabkan, tidaklah jelas.