Yesus dan Salib

-----Original Message----- From: hahahaha@starmail.com [mailto:hahahaha@starmail.com] Sent: Friday, December 03, 1999 9:19 PM To: nugi@centrin.net.id Subject: Numpang Tanya ????

Halloo nugi numpang tanya nich.... Pertanyaannya adalah Yesus itukan anak allah, terus kenapa waktu yesus di salib allah nggak nolongin, kan kasihan tuh yesus. Coba elu bayangin kalo elu jadi orang tua terus anak elu di salib elu mau nggak, jangankan di salib anak elu di cubit aja elu pasti marah iya..kan. Coba deh elu terangin ke gue sejelas-jelasnya ke Dien_28@yahoo.com, abis gue keder. Masa Allah lu segitu teganya nggak nolongin anaknya sendiri, padahal anaknya kan udah berjuang demi Dia (Bapa-)nya. Kalau gue pikir jadi nggak masuk logika dech. Terakhir elu bisa jelasin nggak kalo agama lu tuh paling benar sejagad raya, kalo bisa..........

By:Someone who needs a logic thinking.

Jawab

Salam untuk Sdr/i hahahahahaaa.... (namanya memang begitu?) :-)

Pertama, saya ingin menjelaskan apa itu AGAMA. Agama adalah pengalaman pribadi terhadap hal-hal yang ilahi dan gaib. Kita semua punya pengalaman relijius, dan itu sah. Tidak ada yang sama pengalamannya. Anda tidak berhak menggugat pengalaman relijius saya, karena itu mutlak milik saya yang sah. Ada orang yang mengalami pengalaman supranatural dan moral, itu adalah haknya dia yang sah. Anda tidak bisa mengatakan pengalaman dia itu sesat atau lebih rendah dari Anda.

Pertanyaan saya adalah, dengan dasar apa Anda berani mengatakan bahwa agama saya lebih benar dari Anda? Saya menghargai agama Anda, pengalaman relijius Anda. Saya mau belajar untuk memahami pengalaman orang lain. Pertanyaan saya berikutnya, PENGALAMAN KEAGAMAAN APA YANG ANDA MILIKI? Apakah hanya melakukan syariah atau liturgi semata-mata? Apakah Anda muslim? Tahukah Anda baca Al-Qur'an dan menafsirkannya dalam hidup sehari-hari? Apakah Anda mengalami sesuatu tuntunan atau pengalaman keagamaan khusus yang berkesan di hati Anda? Itulah yang ingin saya dengar dan pelajari dari Anda.

(Teologi atau syariah adalah upaya untuk mensistematisasi pengalaman relijius, demi untuk kepentingan kelompok penganut ajaran itu). Teologi tidak bisa apa-apa untuk menolong kita agar selamat setelah kematian. Pertanyaan bisa segala macam. Anda bisa menyalahkan orang lain, memutar lidah, membolak-balik fakta dan argumentasi teologis demi untuk kepentingan Anda, tetapi, apakah itu berguna untuk Anda agar masuk sorga ??

Isa putra Maryam adalah seorang yang terhormat dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Tidak ada sepatah kata Nabi yang menghina Isa. Jika Anda dan saya percaya Nabi adalah Rasullulah, maka hendaknya kita meneladani Dia.

Isa adalah yang terkemuka di bumi dan akhirat. Pengalaman relijius (agamanya) adalah sempurna. Dia membuktikannya, dengan mengalami kehidupan setelah kematianNya. Tidak ada tokoh manapun di muka bumi yang bisa membuktikan dengan menampakkan diri di depan para pengikutnya seperti Isa A.S.

Saya sama sekali tidak mewakili golongan (agama) Kristen, karena saya adalah pengikut Agama Yesus, agama universal, yang berlandaskan pada Buku Urantia, buku wahyu zaman kelima, wahyu untuk millenium baru. Silahkan mengunjungi website saya http://centrin.net.id/~nugi

Apa beda agama Kristen dan agama Yesus? Kekristenan adalah agama TENTANG Yesus. Yesus adalah sentral dari Kekristenan. Agama Yesus mengikuti teladan dan agama DARI Yesus pribadi selama Dia di dunia. Seperti Yesus juga, kita akan selamat di akhirat (walaupun dunia belum tentu).

Agar selamat, Yesus memberi teladan bahwa manusia tidak bisa selamat karena puasa, sedekah, atau apapun tatacara agama jasmaniah duniawi. Tidak perlu pengorbanan atau penebusan, sebab Allah itu Pengasih dan Maha Pengampun. Sia-sia pula semua sihir, mantera, doa, upacara, astrologi, ramal, di hadapan Tuhan yang rohaniah itu.

Yesus MENDENGAR dan MELAKUKAN suara Roh Allah yang tinggal dalam hatinya (dan juga Anda dan saya).

Yesus mengajar bahwa kita harus percaya pada ALLAH yang ESA (TAUHID), yang sifat utamanya adalah KASIH, RAHMAT, dan PELAYANAN. Allah yang Esa itu disebut Bapa, karena sifatnya tersebut (penyebutan Bapa itu hanya istilah karena tidak ada yang lebih baik lagi), dan kita semua (manusia, jin, malaikat, roh, dll) adalah anak-anak-Nya. Sebab itu kita semua adalah saudara. inilah inti ajaran Yesus.

Yesus datang untuk mewahyukan Allah yang demikian itu pada manusia, BUKAN SEPERTI ALLAH kita kenal dalam ajaran agama kita, Allah yang tidak segan-segan memasukkan kita ke neraka, Allah yang tidak berkompromi.

Yesus datang untuk mewahyukan tentang BAPA di sorga. Yesus tidak minta untuk disembah atau dipertuhan. Buktinya, sampai wafatnya, Dia tidak mau meninggalkan istri, keturunan, harta, tulisan, atau apapun yang berpotensi untuk dipuja manusia.

Karena Bapanya menghendaki Yesus menyerahkan diri pada musuh-musuhnya, Yesus taat sampai mati disalib. Ketaatan, kepasrahan seorang muslim yang sejati.

Orang Yahudi berniat membunuh Yesus. Kalau Yesus tidak mau atau menolak, adalah sangat mudah baginya lolos dari salib. Sekali lagi, Bapa di sorga menunjukkan bahwa demikianlah sifat Bapa yang penuh kasih, sehingga Dia menyuruh sang Anak untuk mengikuti kehendak musuh-musuhnya, sampai mati sekalipun. Yesus menyerahkan hidupnya dengan SENGAJA.

Yesus menjalani kematian mengerikan itu, agar mata manusia terbuka. Yesus TIDAK MELAWAN KEKERASAN dengan kekerasan, tetapi dengan KASIH SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN sekalipun. Dia sekaligus membuktikan bahwa pengharapan manusia adalah pada kehidupan di seberang sana. Bahwa yang fana dan sementara akan ditelan oleh yang baka. Sia-sialah semua materi dan kehormatan dunia, jika jiwa kita binasa selamanya.

Kasih dari sorga itu transenden, melampaui logika kita, namun jika Anda mengalaminya sendiri, barulah Anda akan mengerti. Saya berdoa agar Anda mengalami kasih Allah yang melampaui akal manusia itu. Melalui tulisan ini saya berdoa agar Roh Kebenaran Yesus akan menerangi hati dan pikiran Anda untuk mengerti hal-hal yang spiritual (rohani).

Mengenai kekeliruan dalam ajaran Kristen tentang salib dan penebusan, menurut ajaran Buku Urantia, saya akan bahas lain kali jika Anda masih berminat.

Omong-omong, Anda masih tega mencerca agama pribadi Yesus yang sedemikian itu?

Salam, Nugroho