ALLAH PUTERA (THE ETERNAL SON)

 

Paper 6

Allah Putera/Anak adalah pernyataan yang sempurna dan final dari konsep yang pribadi (personal) dan absolut "pertama" dari Allah Bapa. Jadi, jika Allah Bapa menyatakan diriNya secara pribadi dan absolut, Dia selalu menyatakannya melalui Allah Anak. Allah Anak adalah Sang Firman yang Hidup. Allah Anak tinggal di pusat segala sesuatu, langsung menyelubungi hadirat pribadi Allah Bapa. Namanya lazim kita sebut Allah Anak atau Anak Yang Kekal (Eternal Son). Dia adalah Pusat Kedua. Dia juga adalah Co-creator. Sesuai dengan fungsinya, Dia juga disebut Administrator Roh yang Kekal.

Yohanes menulis dengan tepat "Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan".

Allah Anak adalah yang pertama dari seluruh anak-anak Allah yang luar biasa jumlahnya dalam alam semesta. Dia adalah The Original Son, atau Son of Sons. Anak-anak berikutnya, ‘cucu’ dari adalah Allah Bapa adalah para Creator Son, dan seterusnya sampai ke manusia.

Anak diturunkan dari Bapa, tetapi keduanya kekal. Kita di bumi yang terikat waktu, sulit memahami bagaimana misteri Anak yang diturunkan dari Bapa, namun keduanya sama kekalnya.

Jika Bapa adalah Pusat yang Pertama, maka Allah Anak adalah Pusat yang Kedua. Allah Anak adalah pusat kerohanian (spiritual), dan administrator dari pemerintahan spiritual alam semesta. Allah Anak adalah Co-creator dan administrator spiritual. Allah adalah Roh. Allah Anak adalah pernyataan pribadi dari Roh itu.

Allah Bapa adalah kehendak (volition) absolut. Allah Anak adalah pribadi absolut.

Keadaan (Nature) Allah Anak

Allah Anak adalah tidak berubah, sama seperti Allah Bapa. Dia juga sama spiritual seperti Bapa, sungguh-sungguh sebagai roh yang tanpa batas. Bagi manusia yang rendah, Allah Anak pribadinya lebih nampak, karena Dia satu langkah lebih dekat kepada kita daripada Allah Bapa.

Anak Allah adalah Firman Allah yang kekal. Dia sepenuhnya seperti Bapa, faktanya, Allah Anak adalah Allah Bapa yang memanifestasikan atau menyatakan dirinya secara pribadi pada alam semesta. "Dia yang sudah melihat Anak sudah melihat Bapa".

Allah Anak adalah personalisasi spiritual dari konsep Allah Bapa mengenai realitas ilahi, roh, dan kepribadian absolut. Allah Anak adalah pribadi yang sempurna.

Allah Anak itu sepenuhnya seperti Allah Bapa. Jika kita menyembah Allah Bapa, kita juga sedang menyembah Allah Anak dan Allah Roh. Anak tidak hanya memiliki semua kebenaran yang tanpa batas dan transenden, tetapi Anak juga memantulkan semua karakter kesucian Bapa. Anak mengambil bagian dalam kesempurnaan Bapa dan bersama-sama bertanggung-jawab untuk membantu setiap makhluk untuk mencapai kesempurnaan.

Anak memiliki semua karakter keilahian Bapa dan sifat kerohanian. Anak adalah kepenuhan dari keabsolutan Allah dalam kepribadian dan roh.

Allah adalah roh semesta. Allah adalah roh, dan tabiat roh dari Bapa dipusatkan dan dipersonalisasikan pada keallahan Allah Anak.

Pelayanan Kasih Bapa

Anak mengambil bagian dalam keadilan dan kebenaran Trinitas, namun Dia menaungi sifat ilahi itu dengan personalisasi tanpa batas dari kasih (love) dan belas kasihan (mercy) Allah. Allah Anak adalah pewahyuan dari kasih Allah pada alam semesta. Kalau Bapa itu Kasih, maka Anak itu Belas Kasihan.

Anak adalah pelayan belas kasihan (mercy minister) yang besar pada semua ciptaan. Belas kasihan adalah inti dari karakter rohani Anak. Kita melihat hal ini pada Yesus Kristus, yang memperlihatkan belas kasihan pada taraf ilahi. Bahkan sampai waktu mendekati maut, di tengah siksaan salib yang luar biasa, Yesus masih sempat mengampuni penjahat yang ada di sisinya.

Pelayanan Anak adalah menyatakan mengenai Allah yang kasih. Dia tidak berupaya meyakinkan Bapanya agar mengasihi dan mengampuni ciptaan yang berdosa. Anak bukan sebagai penebus dosa. Dia bukan imam besar yang berusaha membujuk Bapa agar mengampuni kesalahan umat manusia. Allah adalah kasih dan benar. Dalam dirinya tidak ada pertentangan. Penjelasan lebih lanjut mengenai kesalahan ajaran penebusan juga dapat dijumpai dalam bab mengenai Tabiat Allah mengenai Allah itu Baik.

Semua belas kasihan Anak adalah wahyu langsung dari hati Bapa mengenai kasih semesta dan belas kasihan tanpa batas.

Allah itu kasih, Anak itu Belas Kasihan. Belas kasihan adalah kasih yang diterapkan, kasih Allah dalam tindakan pribadi Anaknya. Perbandingan kasarnya adalah seperti ini : kasih Allah itu lebih mirip dengan kasih seorang ayah, sementara kasih Anak lebih mirip perhatian seorang ibu. Memang ada sebutan lain bahwa Anak disebut juga The Eternal Mother Son.

Sifat Allah Anak

Anak adalah pusat dan pengendali dari semua roh. Dia adalah pusat gravitasi roh. Dia mahakuasa hanya dalam alam roh. Alam semesta telah ada aturan yang efisien dan efektif. Tidak duplikasi fungsi yang tidak perlu. Semua kegiatan rohani atau spiritual di alam semesta ini berpusat pada Anak. Kehadiran Roh Anak ada di mana-mana, sebagai pemersatu kerohanian semua ciptaan. Hadirat spiritual Bapa sulit dipisahkan dari hadirat spiritual Anak.

Bapa itu mahahadir, tetapi kemaha-hadirannya tidak bisa dipisahkan dari aktivitas roh dari Anak di mana-mana.

Secara spiritual, Anak mahahadir. Roh Allah Anak ada bersama kita dan di sekitar manusia, tetapi tidak di dalam manusia. Roh dari Bapa (Thought Adjuster) adalah yang diam dalam hati manusia. Thought Adjuster mengubah hati manusia agar lebih rohani, sehingga hati manusia makin responsif terhadap tarikan dari gravitasi roh Anak.

Allah Anak sadar diri (self conscious). Dalam hikmat, Dia sama dengan Bapa. Dalam pengetahuan, dia mahatahu. Dia tahu akhir dari awalnya. Dia tahu segalanya.

Atribut rohani Anak adalah sama dengan Bapa. Belajar mengenai Bapa, dengan sendirinya kita akan tahu sifat Anak.

Keterbatasan dari Allah Anak

Allah Anak tidak secara pribadi berfungsi dalam wilayah fisik. Dia juga tidak bekerja dalam pelayanan akal-budi, kecuali melalui Allah Roh. Allah Anak tidak secara pribadi menembus potensi roh yang berada dalam Deity Absolute, tetapi pada waktu potensi itu menjadi aktual, maka akan langsung berada di bawah kendali Anak.

Anak juga tidak menciptakan kepribadian, karena kepribadian adalah pemberian Bapa. Anak menerima kepribadian dari Bapa. Anak bersama Bapa menciptakan pribadi, namun Dia sendiri tidak menciptakan pribadi. Walaupun demikian Anak bisa menciptakan realitas non-pribadi.

Anak juga terbatas dalam pengalihan hak prerogatif penciptaan. Kuasa dan hak mencipta ada pada Bapa. Bapa dan Anak bisa menciptakan keturunan, tetapi hak penciptaan hanya bisa diturunkan pada generasi pertama saja. Creator Son seperti Michael Christ (Yesus) memiliki hak dan kuasa mencipta, tetapi Creator Son tidak bisa menurunkan atau mendelegasikan lagi pada keturunan selanjutnya.

Allah Anak tidak bisa memecah diri seperti Bapa memecah diri-Nya dan memberikan dalam hati manusia dalam bentuk Thought Adjuster. Anak itu satu pribadi dan tidak bisa dipecah-pecah. Namun demikian, Bapa dan Anak bekerjasama. Pada waktu Bapa mengatakan pada Anak : ‘mari Kita membuat manusia sesuai gambar dan rupa (image) Kita’, maka keduanya bekerjasama. Bapa memberikan Roh-Nya untuk berdiam dalam hati manusia, dan Anak melingkupi manusia dengan hadirat Roh-Nya.

Pikiran Roh

Allah Anak adalah Roh dan memiliki pikiran (mind), namun tidak seperti akal-budi manusia. Roh memiliki kesadaran, akal-budi, dan berbagai fase identitas. Pikiran Anak lebih mirip pikiran Bapa, namun berada pra atau sebelum akal-budi Allah Roh (Infinite Spirit). Hal itu akan nyata nanti setelah kita meninggalkan bumi, masuk dalam tubuh kemuliaan (astral atau morontia), kemudian berganti menjadi tubuh roh. Nanti kita akan tahu.

Pribadi Anak yang Kekal

Anak adalah kepribadian absolut. Allah adalah kepribadian bapa- sumber dari kepribadian, pemberi kepribadian, sebab dari kepribadian. Semua makhluk hidup menerima kepribadian dari Bapa. Anak juga menerima kepribadian dari Bapa.

Pribadi Anak itu absolut dan spiritual murni. Pribadi Anak adalah pola yang ilahi, pertama pola dalam pemberian kepribadian pada Allah Roh, kemudian dilanjutkan pada ciptaan yang lain. Allah Anak adalah seluruh jumlah dan substansi dari Allah Bapa, dikurangi semua yang nonpersonal, ekstra-ilahi, nonspiritual, dan potensi murni.

Namun demikian Allah Anak itu begitu luar biasa dan indah. Kita harus sampai ke Sorga untuk mengetahui sendiri bagaimana Dia tidak mungkin digambarkan oleh akal manusia yang terbatas.

Realisasi Allah Anak

Bapa dan Anak, walaupun kita pandang sebagai dua pribadi yang berbeda, ternyata dalam urusan alam semesta sulit dipisahkan satu sama lain. Contohnya adalah Yesus Kristus. Yesus adalah wakil gabungan Bapa dan Anak. Pribadinya tidak dapat dipisah-pisahkan. Kita bisa melihat seperti apa Allah Anak, dengan melihat Yesus Kristus.