AGAMA ISLAM

Agama Islam menurut Buku Urantia adalah sebagai berikut :

Pengajaran Salem di Arabia (paper 95 pasal 7 halaman 1050)

Pengajaran Melchizedek dan riwayat perjanjiannya dengan Abraham adalah salah satu dasar ditegakkannya monoteisme. Jika di Cina, Persia, Yahudi dan tempat lain pengajaran Raja Salem ini diterima baik, pengajaran Melchizedek di Yunani dan Arab baru dikembangkan belakangan. Ajaran monoteisme dari Melchizedek gagal masuk ke Arab, sampai sekitar abad ke tujuh Masehi.

Waktu itu, sementara daerah lain sudah dipengaruhi ajaran Kristen dan Buddha, Jazirah Arab masih saja menyembah patung. Tiap keluarga punya dewa masing-masing. Terjadi persaingan antara berbagai Tuhan yang disembah : Ishtar Babel, Yahweh Yahudi, Ahura Iran, dan Yesus Kristus Nasrani. Tidak ada yang berhasil menang terhadap yang lain.

Konsep Tauhid sebetulnya sudah mulai dipahami beberapa keluarga Arab. Mereka menganut ajaran dari Melchizedek, Abraham, Musa, dan Zoroaster. Mereka sebetulnya mau menanggapi ajaran Yesus. Sayang sekali para misionaris Kristen tidak menerapkan kompromi seperti di Mediterania. Sebaliknya para misionaris Kristen Abnerian begitu keras. Seandainya para pengikut Yesus lebih serius dalam menanggapi Amanat Agung dan lebih lunak dalam ajaran, tidak terlalu kaku dalam persyaratan sosialnya, maka Arab akan mau menerima Injil sederhana si tukang kayu Yesus itu.

Ajaran Islam dimulai dari orang Arab sendiri, dari nabi Muhammad yang merasa risau melihat berbagai ajaran yang dimiliki orang Arab. Dia berusaha menetapkan suatu ajaran tersendiri untuk umat Arab.

Muhammad adalah salah satu pemimpin agama besar yang diakui Buku Urantia. Agama yang dia ajarkan memang lebih unggul pada zamannya. Agama Islam adalah suatu protes terhadap tuntutan sosial dari agama orang-orang asing, dan terhadap keberagaman hidup keagamaan para pengikutnya (halaman 1012).

Tauhid atau Monoteisme muncul sebagai protes terhadap falsafah politeisme (halaman 1145). Para penganut Monoteisme yang besar, yaitu orang Yahudi dan Islam sulit menerima ajaran Trinitas. Memang sulit menerima ajaran Trinitas jika sedang dihadapkan pada ajaran penyembahan berhala (politeisme). Islam dan Yahudi sulit membedakan ajaran Tiga Allah, politeisme, dan Trinitas. Trinitas adalah penyembahan SATU Allah yang berada dalam suatu manifestasi pribadi dan keilahian rangkap tiga (paper 104, halaman 1144)

Pemersatu Islam dari awalnya adalah sebuah Batu Hitam di Mekkah. Batu ini dipuja dan dijadikan tempat berkumpul suku-suku Arab. Dari tempat inilah agama Islam didirikan. Batu hajar Aswad ini bagi Islam sama dengan Gunung Sinai bagi orang Yahudi (halaman 1051)

Kekuatan Islam adalah konsep Tauhid yang jelas dan bagus, bahwa hanya ada satu Allah. Kelemahannya adalah penggunaan militer (perang) dalam penyebarannya. Kelemahan yang lain adalah penurunan derajat wanita. Walaupun demikian Buku Urantia mengutip banyak ayat Al-Qur’an, dan membenarkan ajaran monoteisme mengenai hanya Satu Allah.